tentang dea..


Bule..bule.. bule..

Ngga akan pernah ada habisnya deh kalo ngomongin bule sama yang namanya Dea. Entah kena serangan apa, entah karena datang badai apa, entah ada angin apa yang namanya Dea menjadi seorang yang mengagumi bule. Tapi mungkin jika ditebak menurut analisis saya adalah dia mengagumi bule dengan tujuan menjembatani mimipinya menuju negri lain setelah Indonesia. ya, dia ingin sekali ke luar negeri.
Dea yang dulu berbeda dengan Dea yang sekarang, Dea adalah satu-satunya teman yang ada di MILE yang menggilai majalah SPORT, yang jelas dia adalah orang yang berlangganan secara ekslusif menitip Koran Olahraga ke anak yang lain jika mereka pergi ke pengkolan, dan alhamdulilllahnya anak-anak pada mau dia titipin, tapi malangnya itu Koran olahraga ngga laku di asrama kecuali pemiliknya saja yang baca, jadi hampir tidak ada satu orangpun yang nyambung dengan dia ketika berbicara soal olahraga kecuali orang—orang yang tiba-tiba ngga sengaja membaca korannya dengan alasan BORING.
Setelah dia banyak berikhtiar untuk mencapai mimpinya ke luar negri yaitu salah satunya mengikuti tes AFS-YES salah satu program pertukaran pelajar, pertamanya dia ngga niat untuk keluar negri namun ketika dia melihat hasilnya ternyata dia gagal lolos hanya karena nilai dia kurang 0,5 poin dengan orang yang lolos ke luar negeri dia merasa sangat menyesal sekali dari situ kenapa dia ngga berusaha lebih baik dari itu. Makanya sampe sekarang mimipi ke luar negri merupakan obsesinya.
Jika orang ketika UAS memperjuangkan buat les bimbel semua mata pelajaran yang akan di UAS kan dia malah les TOEFL, jika orang ketika mau UAS ngulik rumus, dia malah baca-baca buku TOEFL, jika orang mau PMDK memperjuangkan nilai dan persyartan dia malah memperjuangkan tes TOEFL. Dia ceritanya pengen masuk sastra inggris supaya peluang ke luar negeri lebih gede. Tapi PMDK nya ke UPI tidak lolos jadi dia nyoba buat SPMB saja dan memilih sastra inggris UNPAD, tapi formulir SPMB memberikan 2 pilihan dan pilihan kedua dia adalah sastra sunda. Banting setir bu !!!! hahaha.. tapi ngga dia tetap bercita-cita dengan itu semuanya buat ke luar negeri dengan alasan nenek moyang sunda ada di Belanda dan naskah-naskah banyak tersimpan di sana, jadi prospek dia buat ke luar negri masih  terbuka. Alhasil dia lulus SPMB sastra sunda Unpad. Di Unpad dia juga merupakan mahasiswa yang jenius karena IP nya selalu cumlaude. (Heeh atuh menya weh bahasa sapopoe teu cumlaude mah, he”)
Saking pengennya ke luar negeri dia juga selalu mencoba buat menjalin relationship dengan bule-bule yang dia dapatkan dari dunia mayanya. Tapi tidak apa-apa demi mimpi apapun dilakukan. Tinggal lihat waktu saja akan berkata apa buat Dea. segala usaha ngga akan sia-sia yang pasti. Huh. Chayo.


kata-kata terakhirnya di  booklet yang ngga jdi diterbitkan:



Deanty rumandang bulan
Bandung, 5 Maret 1991
Jln kopo sayati Gg umroh no120 bandung 40228
(022)5410729
085624058016
obo,maca,heureuy,nonton bola
e-mail/YM/FS : heiji_mile@yahoo.com

  “Iqra! Kalayan nyebat asma Allah anu Maha Nyipta. Anu nyiptakeun manusa tina sakeclak geutih. Disarengan rasa syukur ka Gusti Pangeran, simkuring haturkeun nuhun kanggo My Lord, ALLAH (The One and The Only One and The Only Special One Lord, who always embrace my dreams and cure my pains, I Perform this Bow Only toYOU!!), The Most Perfect Person, he’s My Beloved Prophet MUHAMMAD BIN ABDULLAH (peace be upon you), Holy Qur an, Ibu sareng Bapa (Thank’s a lot, I beg your pardon, I haven’t given you the best yet), 3 crazy brothers (you’ve been taught me how to be a  “strong girl” but often, I think that’s a mistreating L), big family, aparatur DA, all teachers, ROBIN VAN PERSIE ( Hai!!! May be I still think I wanna be yours, so that wait me!! JJJ (that’s crazy idea ha..ha..)), Mr.Hegle (“hukum tarik menarik itu berlaku di dunia”, be carefull!!!), salawe, anyone who know me ( sorry I can’t write your name one by one but thank’s for filling up my story and helping me in every situation), and the last…….special for SMILE BTW I can’t write for everyone of you but need you to know that everyone of you have given me a colour ( alah,,, dramatis euy,,). You all very amazing. I never found friends as unique as you all. You all SCARCE, MAD and STRANGE (we need a place to preserve our habitat JJJ) kita pernah sepiring, sebangku, sekasur, seasrama, bahkan sampai se”jigong”(uh.. jorok nya kita!!). Never forget Naruto Lovers, Ithon United, Barudak PEMDA and many more. We are different from others and we are extraordinary. I proud to you all!!!!! MILE JOYO!!!

Komentar

April Sasmar mengatakan…
Urgent.

Selamat siang mbak. Perkenalkan saya Aprilia, saya alumni Unpad jurusan Sastra Inggris angkatan 2009. Bila boleh tau, benarkah ini mbak Deanty yang berkuliah di Linguistics Radboud Universiteit Nijmegen? Ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan pada beliau. Mohon bantuannya mbak untuk membalas ke email april.sasmar@ymail.com . Terimakasih.

Salam,
April
5 Januari 2016 pukul 12.06
Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh

Saya dilamar oleh seorang lelaki pada Februari kemarin, memang betul tak ada kata-kata yang terlontar dari saya ketika saya ditanya apakah saya betul-betul ingin bersama dia, saya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu, dan saya sekarang mengerti apa arti tersenyum simpul seorang perempuan ketika pada saat prosesi lamaran, yang menandakan dia menerima ingin hidup bersama. Dulu ketika saya masih belum merasakan apa itu pacaran, saya sangat menentang tentang persepsi dimana tanda seorang perempuan menyetujui mau untuk dilamar adalah dengan tersenyum ketika ditanya, karena tidak setiap perempuan menerima lamaran, dan tidak setiap senyuman berati setuju, butuh ketegasan berupa perkataan yang menandakan dia betul betul menerima lelaki yang melamarnya, bagi saya dulu senyuman ketika di lamar bukan sebuah tanda tapi sebuah penghormatan pada lelaki yang melamar.  Tetapi sekarang  baru saya rasakan arti senyuman simpul itu. Bahwa ternyata memang tak ada kata yang setara dengan per
Baca selengkapnya

travelling vs backpacking

Gambar
Mengintip kata backpacking dan  travelling yang selama ini saya ulak ulik dan mencari tahu intinya, karena saya sangat terobsesi dengan kegiatan yang bernama travelling dan backpacking. . Kemarin saya habis baca buku  the journey, yang isinya tentang perjalanan 12 pengarang buku yang diterbitin di gagasmedia, seperti aditya mulya, raditya dika, ferdiriva hamzah, dll. Dalam buku  ini ada 12 cerita, tentang pengalaman, ulasan dan beberapa pesan moral ketika kita sedang dalam keadaan travelling. Ada beberapa cerita yang cukup menarik dan beberapa kali saya fikir ceritanya seperti membuka fikiran saya tentang persepsi saya mengenai travelling dan backpacking. Saya sekarang mempunyai persepsi antara backpacking dan travelling adalah hal yang beda satu sama lain, dan  satu hal lagi saya sadar akan  travelling dan backpacking bahwa kedua hal tersebut lebih baik dijadikan hobby / pasion namun bukan dijadikan sebuah profesi. Saya sadar bahwa travelling dan backpacikng beda dar
Baca selengkapnya

Review Titik Nol : Sebuah Narasi dan Kritik untuk Dunia Turisme

Gambar
Agustinus dalam kisah Titik Nol ini merupakan sentral sudut pandangnya terhadap tempat-tempat yang dia singgahi dan lewati. Seperti para traveler lainnya, Agustinus menceritakan rasa dan perasaannya terhadap apa yang dia lihat, dengar dan rasakan ketika dia melakukan travelling. Ada yang berbeda dari apa yang dinarasikan Agustinus dalam kisahnya di Titik Nol ini. Perbedaan sudut pandang itu lahir dari latar belakang dia sebagai etnis Tionghoa yang mempunyai kehidupan masa lalu di sebuah desa di Lumajang Jawa Timur, tidak hanya itu narasinya dikuatkan dengan ulasan-ulasan yang menarik nalar mengenai sebuah perubahan tempat yang ia kunjungi, kekuatan ulasan itu tentunya dari latar belakang intelektualitas seorang Agustinus itu sendiri yang mampu manangkap fenomena turisme. Saya sendiri baru membaca novel ini sampai halaman 210. Awal membaca, saya merasa alurnya loncat-loncat dari mulai Agustinus pergi ke Tibet, kemudian menceritakan lagi masalalunya ketika dia mulai berangkat se
Baca selengkapnya