Jurnal penelitian - day 1

Hari ini tanggal 5 November 2014, saya mengunjungi sebuah desa namanya Desa Barudua yang terletak kabupaten Garut, yang hampir semua bahkan semua penduduknya merupakan petani stroberi. 
Saya mewawancarai 3 pengusaha stroberi yang ada di sana. 

Saya takjub sungguh takjub, bagaimana tidak, stoberi di Desa tersebut tak ubahnya seperti sudah dianggap ladang emas bagi penduduk setempat. dari 2500 warga yang tinggal disana, 700 orang mengusahakan, menanam stroberi. dan angka 700 orang tersebut kepala keluarga dan bisa dibayangkan berarti 1 rumah di desa tersebut hampir pasti menanam dan mengusahakan stroberi. Menurut Kepala Desa setidaknya penduduk desa setiap harinya rata-rata pasti mengantongi Rp50.000 dari hasil panen dan memasarkan stoberinya. Di Desa ini hampir sulit menemukan orang yang pengangguran, semua orang bekerja untuk memelihara stoberi yang mereka tanam dan panen sendiri. 

Ternyata dengan adanya aktivitas ekonomi stroberi ini sangat mempengaruhi sistem hidup warganya. warganya sangat disiplin dalam memelihara stroberi mereka karena mereka sendiri tahu bahwa memang stroberi adalah anadalan sumber pemasukan uang mereka untuk hidup. Aktivitas sehari-hari warga di Desa Barudua ini sangat terjadwal ketat oleh tanaman stroberinya. Di mulai pagi hari jam 5 pagi warga sudah mulai ke lahan untuk panen stroberi dan itu hampir serentak mereka lakukan, karena stroberi harus selesei packing pada siang menjelang sore hari, karena masih manual jadi waktu yang dibutuhkan untuk packing stroberi lumayan lama, bayangkan ada beberapa pengepul yang mempacking stroberi hingga maksimal 4 ton per hari, makanya semakin pagi dipanen maka semakin cepat stroberi di packing dan di kirimkan ke konsumen. Di satu sisi lain, daerah ini sangat dekat dengan stasiun kereta api, dan para pengepul banyak memanfaatkan kereta untuk sistem distribusi stroberi mereka, maka tidak heran penyeleseian packing stroberipun di tuntut untuk tepat waktu sebelum jadwal kereta datang, dan biasanya kereta yang melewati suatu ini pada jam sore hari. Maka semakin pagi panen, semakin cepat packing, dan semakin cepat pula selesei dan siap di distribusikan sesuai jadwal. 

by the way, packing an strobery sangatlah rumit dan sangat manual, karena di packing di kemasan plastik yang berbentuk seperti wadah makanan dan di streples, isinya sampai 15 butir stroberi per kemasan, dan tidak terbayang kalo sampai ber ton-ton stroberi harus di kemas, dan harus beres dalam satu hari. Makanya banyak sekali karyawan yang di rekrut oleh pengepul setempat untuk hanya kegiatan packing, sampai ada sebuah perusahaan yang punya 70 karyawan untuk mempacking stroberi. Penduduk desa Barudua sendiri sudah terserap semua untuk menjadi seorang karyawan packing stroberi, petani stroberi, dan pengepul stroberi, selebihnya mereka merekrut orang-orang luar dari desa lain karena saking produktifnya orang-orang yang ada di Desa sekitar. 
Karena stroberi adalah barang yang bisa dikatakan cepat rusak maka kecepatan ddan ketepatan waktu untuk panen, packing dan mengangkut stroberi sangat diperlukan. 

Ada sekitar 35 pengepul stroberi yang ada di Desa ini, dan semua pengepul mempunyai konsumen, label produk, petani mitra, dan karyawan untuk stroberinya sendiri. Betapa stroberi menjadi urat nadi perekonomian desa tersebut. Sehingga tak heran jika mengunjungi Desa ini terkadang sepi ternyata penduduknya memang sedang mengurusi tanaman stroberi mereka. pagi mereka panen, siang packing, sore menyiram tanaman stroberi dan bahkan sampai jam 2 pagi mereka masih di lahan hanya untuk sekedar menyiram stroberi. Dan yang paling unik karena aktifitas stroberi mereka maka kegiatan-kegiatan lainnya seperti sekolah TK saja di geser jam nya. Jika biasanya sekolah TK jam 8 pagi, di Desa ini sekolah TK dilaksanakan jam 1 siang karena para orang tua jika pagi hari tak bisa menunggu balita mereka, stroberi penyebabnya karena pada saat tersebut jam 8-12 siang orang tua membawa stroberi dari ladang ke tempat packing dan mereka packing stroberi mereka. 

Stroberi di Desa ini telah tersebar ke seluruh penjuru nusantara, 1 pengepul saja bisa mendistribusikan ke berbagai propinsi baik di dalam dan luar jawa. Stroberi di Desa ini terkenal dengan lisensi organiknya dan memang buah stroberinya bagus, organik, dan unggul dibandingkan stroberi produksi kota lain. karena sistem budidaya yang organik itu lah yang menyebabka stroberi nya unggul. Stroberi dari Desa ini mempunyai keunggulan tidak cepat busuk, warna merah yang menarik, mulus, dan daging buahnya terasa sekali. Jika di diamkan di suhu ruangan biasa stroberi asal Desa ini bisa tahan sampai 4 hari dan jika didiamkan di dalam kulkas bisa awet sampai 1 minggu bahkan lebih. Beda dengan stroberi lain yang gampang busuk, dan pasar sudah tahu keunggulan itu. 

Dan terakhir yang unik dari desa ini, sebagian pelaku bisnis stroberi ini orang-orangnya berasal dari Ciwidey, seperti bermigrasi secara tidak sengaja, yang dahulunya mereka petani stroberi Ciwidey, mereka pindah ke desa ini  karena tahu stroberi Desa ini lebih bagus kualitasnya dari Ciwidey dan hal itu disebabkan karena kondisi iklim yang berbeda dan Desa ini lebih kondusif untuk menghasilkan stroberi yang baik. 

Inilah yang disebut sebagai komparatif advantage, dimana produk tersebut tidak bisa di tiru karena keunggulan yang ada produk tersebut lahir dari tempat dimana dia berasal, dan tempat tersebut tak ada yang bisa menyamainya. 

Sampai jumpa di tempat penelitian yang lainnya. 

Komentar

din syafrudin mengatakan…
Kereeeen vic. �������� lanjutkan!!
Unknown mengatakan…
Keren vic....lanjutkan nulis nu lainna nyaah... :)
tentangvici.blogspot.com mengatakan…
sip pasti dilanjut hehehe
Anonim mengatakan…
Mbak Fitri,
Bagaimana saya bisa hub mbak, saya ingin ke desa barudua. Nah sebelum kesana saya ingin minta beberapa info dari mbak.

Salam,

Unggul J
jagooan@yahoo.com
0811-95-2782

Postingan populer dari blog ini

tentang dea..

Pada Suatu Hari

tentang nonon . .