Jurnal Penelitian ~ 3


Maaf baru update sekarang untuk jurnal penelitian yang saya lakukan hehe. .

Oke jadi saya di sini akan membahas 2 perusahaan yang komoditas utama nya adalah paprika. Jujur saja hanya ada 2 perusahaan yang membudidayakan paprika yang di Garut. Dan 2 perusahaan tersebut membudidayakan paparikanya dengan sistem hidroponik. Perusahaan tersebut adalah Cantigi dan Hade Farm yang ada di Cikajang Garut. Meskipun masih terbilang sebagai perusahaan kecil dan menengah tetapi untuk keduanya pembudidayaan paprika di kedua perusahaan tersebut sudah terbilang modern. 

Tahukah anda paprika yang kalian makan di Pizza Hut, paprika yang kalian temui di carefour atau bahkan paprika yang anda makan di Yoshinoya, Pizza Masano. Nah paprika yang menghiasi makanan dan di pajang di swalayan tersebut itu salah satu pemasoknya adalah Hade Farm. Sedangkan Cantigi memasok Paprikanya ke beberapa catering yang ada di Yogyakarta.  Ada dua hal yang mereka lalui untuk masuk ke pasar modern tersebut, yaitu dengan cara bermitra bersama pemasok dan yang kedua memasok langsung. Terkadang pengusaha tidak mau ribet dengan sistem perjanjian yang terlalu rigid seperti memasok langsung untuk pasar modern sehingga mereka dihubungkan oleh pihak supplier.

Perusahaan tersebut bisa di bilang cukup baik dalam perkembangan bisnisnya, mengapa demikian, karena perusahaan tersebut mampu menjawab tantangan untuk selalu berkomitmen menyediakan produk mereka secara kontinyu dengan kualitas yang baik dan seragam dalam setiap harinya. Kalau misalanya di tarik garis intinya, artinya perusahaan tersebut sudah punya target, sudah punya rencana baik tanam dan panen, serta mampu mempertahankan kualitasnya yang notabene konsumen perusahaan merupakan konsumen yang menuntut kesempurnaan pelayanan tersebut. Dalam bidang pertanian untuk memenuhi tuntutan kosumen pasar modern seperti halnya yang demikian tidaklah mudah karena komoditas yang diusahakan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal ataupun eksternal dari pembudidayaanya. Untuk faktor internal misalnya kondisi bibit, tanah, air dan nutrisi yang diberikan sedangkan faktor eksternal misalnya hama penyakit, udara, cuaca dan iklim serta prilaku manusia yang membudidayakannya. 
Di satu sisi lain mengapa perusahaan mampu menjawab tuntutan pasar, yaitu dengan pembudidayaan hidroponiknya. Selain pembudidayaannya hidroponik tanaman paprika ini menggunakan green house sehingga mampu menekan risiko yang ditimbulkan dari udara, cuaca, dan hama. Sedangkan dengan sistem hidroponiknya yang memudahkan untuk mengontrol dan mematikan nutrisi yang masuk ke dalam tumbuhan paprika yang di tanam, meskipun belum otomatis tetapi pemberian nutrisi dengan menggunakan selang yang langsung ke akar tanaman membuat tanaman langsung menyerap nutrisi yang dilakukan secara terjadwal. Oiya sistem hidroponik ini penanamannya tidak memakai tanah ya tetapi memakai sekam yang di arangkan terlebih dahulu. 
Untuk hama penyakit yang yang dikeluhkan hanya kutu loncat yang susah ditangani untuk hama penyakit lainnya sudah bisa tertangani baik dengan cara semprot ataupun dengan cara manual diambil langsung dengan tangan.
Dengan sistem hidroponik ini kegagalan panen hampir bisa ditekan sehingga jarang adanya gagal panen, adapun kegagalan panen disebabkan karena bibitnya yang jelek. 
Dengan hasil yang baik ternyata modal nyapun tidak kalah mahalnya. Untuk 1 green house saja biayanya mencapai 76 juta rupiah, inilah yang dinamakan agriculture based on technology and capital. Tetapi meskipun begitu harganya sebaanding dengan hasilnya bukan, namun untuk petani yang minim modal tentunya sistem ini belum bisa diterapkan. 
Namun sayangnya bibit, nutrisi dan obat-obat pengendali hama penyakit yang digunakan masih import. 

Paprika yang di tanam ada 3 jenis paprika, yaitu paprika merah, kuning, dan hijau. Paprika hijau merupakan warna dasar paprika itu sendiri yang belum matang yang akan menjadi paprika merah atau kuning. Sedangakan paprika merah dan kuning merupakan paprika yang berbeda jenis varietasnya. Untuk harga kuning dan merah lebih mahal daripada hijau.  Sedangkan untuk rasa paprika merah lebih manis, paprika kuning lebih hambar dan paprika hijau rasanya agak lebih pahit. 

Pasar paprika ini tentuny masih terbuka lebar seiring dengan banyaknya pasar modern dan industri hotel, restoran dan catering yang terus bertambah. So bagi anda yang punya lahan dan modal mengapa tidak tanam paprika :)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh

travelling vs backpacking

Review Titik Nol : Sebuah Narasi dan Kritik untuk Dunia Turisme