kantin

di kampus saya yang sekarang, saya selalu teringat, kantin.
kantin selalu mengingatkan saya padamu, ketika saya menunggumu keluar ruangan kuliah untuk makan siang bersama ku, meskipun saya tahu kita mempunyai jadwal yang berbeda.
saya menunggu mu tak bosan-bosan di kantin itu, hanya untuk melewatkan makan siang bersama dan mengobrol tentang hal-hal yang sederhan, mungkin kamu juga sama seperti ku. 
ya saya selalu teringat kantin, dimana aku menunggumu hanya untuk sekedar makan siang, tetapi hal itu sungguh membuat saya bahagia, karena setidaknya saya melihatmu satu kali dalam 24 jam yang saya lalui.
sekarang kantin itu berbeda, tak ada kamu yang selalu saya tunggu-tunggu tak ada kamu yang selalu datang dengan teman-teman mu, dan tak ada ajakan pulang dengan menelusuri jalan trotoar yang tak mempunyai penghalang, sekarang tak ada yang mengantarkan saya sampai depan kosn dan kamupun pergi untuk menuju kosn mu dan saya ditinggal di depan kosn sedirian dengan hati yang tak rela melihat mu melangkah menjauh.
sekarang, sekarang, teringat, teringat hal-hal itu. sederhana namun selalu teringat, tanpa aku sadari hal-hal itu lah tempat letupan-letupan bahagia itu berasal.
saya berharap suatu saat nanti saya menunggumu lagi di dalam kantin hanya untuk makan siang, dan kau mengantarkanku pulang sehabisnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh

travelling vs backpacking

Review Titik Nol : Sebuah Narasi dan Kritik untuk Dunia Turisme