dedicated to. .

Seharusnya, sepantasnya,dan sewajarnya pula, harusnya di skripsi itu ada halaman (cukup satu halaman) untuk penulis mendedikasikan untuk siapakah perjuangan nya selama ia kuliah,, dan berterimaksih untuk semua yang telah mendoakan, mensuport, memotivasi dan segala hal lainnya hingga seorang mahasiswa bisa jadi sarjana,, hoho. .
Tapi di fakultas saya,, ada aturan kalau halaman dedikasi itu tidak ada,,, makanya berhubung saya sudah mencapai titik akhir dari sebuah perjuangan 4 tahun ini, yang dalam perjalanan nya sangat rentan terhadap tantangan, rintangan, dan hambatan,, maka peran dari orang sekeliling saya sangat berpengaruh signifikan terhadapa progressnya,, disini saya pengen mengucapkan, terima kasih untuk beberapa orang yang tidak sempat saya sampai kan,,

PERTAMA : terima kasih kepada Allah SWT, tuhan yang maha mengetahui, maha berkendak dan segala kuasa di tanganNya, kalau bukan karena Dia saya bukan apa-apa.
KEDUA    : terima kasih untuk orang tua saya yang selalu mendoakan, mensuport, dari segala sisi kehidupan saya,,
KETIGA   : terima kasih untuk my beloved ryannPR, untuk semua pengorbanan, motivasi, dukungan dan penenang saya di saat - saat getir dan genting haha
KEEMPAT : terima kasih buat Kiki sama Nini yang udah ngasih dorongan, motivasi, gerak cepat dan mobilitas tingginya, hingga semuanya terkejar, saya harap kita bisa berjuang bareng-bareng lagi buat jenjang selanjutnya :)
KELIMA : terima kasih untuk keluarga besar sosek 08, keluarga besar sosek 09, penghuni kos puri diajeng 79, keluarga besar IMM komisariat UNSOED,, dan teman2 semua terima kasih atas segala hal yang telah kita lalui bareng-bareng hingga berkesan sampai akhirnya kalian masih berpartisipasi dari setiap fase nya :)
KEENAM : terima kasih buat para dosen, dospem, yang sudah mentransfer ilmu-ilmu nya,,, 
KETUJUH : terima kasih buat tukang fotocopian, buat tukang rias, penjaga perpus, penjaga lab, buat semuanya yang telah berkongkalingkong dengan fihak fakultas sehingga adanya kerjasama yang tersistem meskipun berbeda peran tapi saling mendukung untuk meluluskan wisudawan,, tanpa semuanya tetep kita ngga akan lulus se tepat dan sesuai yang di inginkan hahaha . .

Akhirnya mahasiswa yang galau mengakhiri kegalauannya,, selamat dan sukse yang sudah di wisuda sesuai waktu yang diinginkan, selamat berjuang untuk fase yang berikutnya :)



Lokasi: Purwokerto, Indonesia

Komentar

Mbak Lestari mengatakan…
selamat wisuda ya vc, XOXO
24 September 2012 pukul 00.39
Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh

Saya dilamar oleh seorang lelaki pada Februari kemarin, memang betul tak ada kata-kata yang terlontar dari saya ketika saya ditanya apakah saya betul-betul ingin bersama dia, saya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu, dan saya sekarang mengerti apa arti tersenyum simpul seorang perempuan ketika pada saat prosesi lamaran, yang menandakan dia menerima ingin hidup bersama. Dulu ketika saya masih belum merasakan apa itu pacaran, saya sangat menentang tentang persepsi dimana tanda seorang perempuan menyetujui mau untuk dilamar adalah dengan tersenyum ketika ditanya, karena tidak setiap perempuan menerima lamaran, dan tidak setiap senyuman berati setuju, butuh ketegasan berupa perkataan yang menandakan dia betul betul menerima lelaki yang melamarnya, bagi saya dulu senyuman ketika di lamar bukan sebuah tanda tapi sebuah penghormatan pada lelaki yang melamar.  Tetapi sekarang  baru saya rasakan arti senyuman simpul itu. Bahwa ternyata memang tak ada kata yang setara dengan per
Baca selengkapnya

travelling vs backpacking

Gambar
Mengintip kata backpacking dan  travelling yang selama ini saya ulak ulik dan mencari tahu intinya, karena saya sangat terobsesi dengan kegiatan yang bernama travelling dan backpacking. . Kemarin saya habis baca buku  the journey, yang isinya tentang perjalanan 12 pengarang buku yang diterbitin di gagasmedia, seperti aditya mulya, raditya dika, ferdiriva hamzah, dll. Dalam buku  ini ada 12 cerita, tentang pengalaman, ulasan dan beberapa pesan moral ketika kita sedang dalam keadaan travelling. Ada beberapa cerita yang cukup menarik dan beberapa kali saya fikir ceritanya seperti membuka fikiran saya tentang persepsi saya mengenai travelling dan backpacking. Saya sekarang mempunyai persepsi antara backpacking dan travelling adalah hal yang beda satu sama lain, dan  satu hal lagi saya sadar akan  travelling dan backpacking bahwa kedua hal tersebut lebih baik dijadikan hobby / pasion namun bukan dijadikan sebuah profesi. Saya sadar bahwa travelling dan backpacikng beda dar
Baca selengkapnya

Review Titik Nol : Sebuah Narasi dan Kritik untuk Dunia Turisme

Gambar
Agustinus dalam kisah Titik Nol ini merupakan sentral sudut pandangnya terhadap tempat-tempat yang dia singgahi dan lewati. Seperti para traveler lainnya, Agustinus menceritakan rasa dan perasaannya terhadap apa yang dia lihat, dengar dan rasakan ketika dia melakukan travelling. Ada yang berbeda dari apa yang dinarasikan Agustinus dalam kisahnya di Titik Nol ini. Perbedaan sudut pandang itu lahir dari latar belakang dia sebagai etnis Tionghoa yang mempunyai kehidupan masa lalu di sebuah desa di Lumajang Jawa Timur, tidak hanya itu narasinya dikuatkan dengan ulasan-ulasan yang menarik nalar mengenai sebuah perubahan tempat yang ia kunjungi, kekuatan ulasan itu tentunya dari latar belakang intelektualitas seorang Agustinus itu sendiri yang mampu manangkap fenomena turisme. Saya sendiri baru membaca novel ini sampai halaman 210. Awal membaca, saya merasa alurnya loncat-loncat dari mulai Agustinus pergi ke Tibet, kemudian menceritakan lagi masalalunya ketika dia mulai berangkat se
Baca selengkapnya