dari Sukabumi-Surade-Pantai Pangumbahan sampai Pantai Minajaya, kelokkeloknya minta ampun!

lebaran tahun ini penuh berbagai dilema, haha
pasalnya di kalender lebaran Idul Fitri berada pada tanggal 29 Agustus, tetapi di sana banyak kontroversi yang mengakibatkan lebaran di undur jadi tanggal 30, apa penyebabnya, yaitu hilal belum tampak, dari kejadian itu, saya dan keluarga jadi dilem, haha
tadinya kami sekeluarga memutuskan ber lebaran di Garut saja, yaitu tgl 29, dan berangkat mudik ke sukabumi siangnya, namun ternyata Lebaran diundur, akhirnya kita berangkat tgl 29, dan tidak jadi berlebaran di Garut. .
Alhasil kita berangkat ke Sukabumi tgl 29 siang selepas duhur. . 
setelah itu kami Berlebaran di Sukabumi. . tapi setelah lebaran kita pada mau ke Surade Wilayah Aukabumi selatan tempat tinggalnya kakek saya dulu, perjalanannya cukup jauh yaitu kira-kira 110 km.
perjalanan di mulai jam 1 siang dari Sukabumi, kita berangkat dengan 5 mobil karena seluruh keluarga ikut semua.

Jalannya pertama-pertama masih lurus-urus saja, namun setelah 20km dari Sukabumi yaitu alur jalan yang kita kewati setelah Cikembar, buset belokan semua, ngga ada yang lurus . . kadang melihat hutan karet, kadang melihat perbukitan, kadang melihat hutan pinus, jurang, berkolak-kelok ngga ada hentinya, saking sadisnya itu jalan mobil yang saya tumpangi sampai bocor bannya di jalan, akhirnya kita diem dulu sebentar dan mengganti ban yang bocor tersebut. perjalan 4 jam pun kita lewti dan akhirnya sampai di kapung kakek saya. . 
banyak orang yang saya tidak tahu, tapi mereka adalah saudara, karena kami mengunjungi Surade jarang sekali, atau bahkan tak pernah hanya 2 kali saja seumur hidup saya mengunjungi Surade, kami di sana silaturahmi, makan-makan, berleha-leha karena cape, mandi dsb.
Sewaktu mengobrol-ngobrol, ternyata ada banyak tempat wisata di sana, yaitu pantai Ujung Genteng, Pantai Pangumbahan, Pantai Minajaya, Curug gede, Curug Cikaso.

Tadinya saya niatnya ingin ke Curug Cikaso, karena saya browsing curug Cikaso bagus untuk didatangi, tapi kata saudara-saudara saya Curug Cikaso sekarang  lagi ngga ada airnya, soalnya lagi jusim kemarau, akhirnya kita ganti tempat yaitu, ke Pantai Pangumbahan, untuk melihat Penyu lagi pada bertelor. 
Untuk menuju Pantai Pangumbahan kita berangkat jam 8 malam, karena katanya kalau mau liat penyu pada bertelor harus malem hari, sekitar jam 11 - jam 3 malam, akhirnya kitapun berangkat, tapi dengan 2 mobil saja, dan itupun mobilnya mobil yang bukan sedan, karena jalan menuju Pantai Pangumbahan jalannya cukup terjal, bukan saja terjal, ternya bergelombang, haha. . jarak anatara Surade dengan Pantai pangumbahan berjarak 20 km. 
Setelah kita sampai di tempat penangkaran penyu, kita di beri karcis masuk secara berombongan, dan setiap              
orang dikenakan biaya Rp 5.000,00 . 
waktu itu kita kebagian no 37, nunggunya lama banget, akhirnnya saya dan sepupu saya jalan-jalan dulu cari tempat minum, akhirny ketemu lah warung, dan kami pun mulai berbincang-bincang dengan pemilik warung, 
sepupu : pa ini di sini banyak ya pak penyu yang bertelor setia[ hari?
tkng warung : ya, dulu mah masih banyak tapi sekarang mah udah mulai sedikit.

sepupu : kok bisa begitu pak ?

tkng warung : dulu masih jarang manusia yang ke sini, penyu nya jadi ngga terganggu buat naik ke darat,    sekarang-sekarang banyak banget manusia yang ke sini, apalagi pas penyu nya bertelor kadang ada yang moto, ada yang ngasih lampu, ada yang naikin penyu nya, penyunya jadi kapok buat naik lagi ke darat buat bertelor lagi, jadi penyunya banyak yang nyari pantai lain yang lebih aman dari gangguan manusia sekarang. .

sepupu : owh gitu ya pa, ini disini yang mengelola penangkarannya siapa pak?

tkng warung : dulu yang mengelola ini adalah swasta, dulu yang mengelola penangkarannya tidak memperbolehkan sama sekali ada manusia yang datang, karena memang tidak boleh ada manusia ketika penyu sedang melakukan proses bertelur, tapi sekarang di kelola oleh pemerintah, nah dari situ lah pemerintah malah mengiklan bahwa di sini ada penangkaran penyu, sehingga orang-orang pada ke sini buat lihat penyunya, pemerintah juga kan mengiklankan nya lewat internet segala macem, jadi orang-orang pada banyak yang tahu, padahla sebenarnya mah harusnya jangan begitu, kasihan penyu nya, sekarang saja sudah sedikit yang mau ke darat.

sepupu : owh gitu ya, pa (sambil manggut-manggut diikuti saya dan sepupu saya satu lagi).

Setelah ngobrol dan makan kita selesai akhirnya kita kembali ke penangkaran penyu tersbut, nunggu sekitar 30 menitan, akhirnya kita diperbolehkan masuk berbonodong-bondong, ketika msuk seperti ada hutan dulu, lalu pantai yang ombaknya gede banget, kita menysuri pasir pantai dengan tidak ada cahaya lampu, dan mencari penyu yang sedang mau bertelor, ada 3 penyu, yang pertama penyu baru mau ke daran, yang ke dua penyu yang lagi gali pasir buat bertelor, tapi diam diem aja, penyunya malah ga jadi bertelor katanya penyu nya pundung buat bertelor gara-gara ada manusia yang nyenter-nyenterin, yang moto-motoin.
terus ada lagi penyu yang ke tiga, penyu ini lagi bertelor banget, kita liat dari dekat, dan dikerubungi banyak orang, penyunya diem aja. . 
dlam hati saya, saya merasa dosa banget, masa penyu mau ngelahirin aja dikerubungi, di foto-fotoin, kan ga enak, mungkin ini dia yang namanya pelestarian dari luar, tapi dari segi dalamnya merusak, p emusnahan secara halus,seharusnya mereka para penyu dibebaskan utuk bertelor tanpa terganggu sama sekali, yang sampai membuat mereka jadi jera ke darat buat bertelor.

ini foto-foto penyunya, maafkan ya udah motoin, uhuhu. . 

Setelah liat penyu pada bertelor, kita pulang, sekitar jam 1 malam, setelah itu istirahat. . 
pagi-pagi kita udah dibangunin, soalnya mau ke pantai, ada dua pilihat yaitu pantai minajaya, dan pantai ujung genteng. . tapi katanya ujung genteng jauh, lagian kita semalem udah ke Pantai Pangumbahan, akhirnya kita ke pantai Minajaya yang berjarak hanya 8 km dari Surade, jalan menuju pantai Minajaya lumayan cukup parah, terjal, tapi tidak bergelombang. . 
sekitar 30 menit perjalanan akhirnya kita sampai di Pantai Minajaya, disni kita main aer,makan-makan, liat laut foto-foto :))



setelah dari pantai Minajaya, akhirnya kita pulang lagi ke Surade, 1 jam di Surade, kita balik lagi ke Sukabumi ke jalan yang berkolak kelok tiada henti selama 110km dan 4 jam, hzzzhzzzhzz
perjalanan yang lumayan. . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodoh

travelling vs backpacking

Review Titik Nol : Sebuah Narasi dan Kritik untuk Dunia Turisme