sepanjang jalan kenangan, antara jogja dan solo. .
20 januari 2011
solo, solo, solo yang ada dibayangan saya adalah eksotieme, penuh dengan eksotisme.
akhirnya sama memutuskan pergi melenggang nekat menuju Solo dengan satu orang teman baru di dunia backpacking saya, tapi kali beda.
waktu itu saya bersama teman saya berangkat dari purwokerto jam 6 sore, dan kereta datang jam 7 yaitu kereta gaya baru malam dengan harga tiket Rp 31.000, keret penuh sesak, susah cari tempat duduk, akhirnya saya duduk setengah pantat, dan Rian duduk lesehan di depan saya.
karena saya belum pernah ke Solo, maka terjadilah percakapan yang ringan dengan salah satu penumpang yang ada di daerah dekat dengan saya. setelah berbicara panjang lebar saya dengan penumpang sekitar saya mendapat mendapat kesimpulan, Solo sepi kalau, malam apalagi bukan malam minggu, kalau mau ke keraton Solo harus turun lah kamu di Stasiun Purwosari dan naik lah Damri, dan kata dia berhentilah kau di Jogja, urungkan niatmu ke Solo, nanti pagi saja, Jogja lebih aman daripada Solo untuk malam hari ini. dan saya melihat teman saya yang polos di ujung kereta yang sabil duduuk, dia bilang "aku terserah kamu" kepala saya penuh dengan pikiran kebimbangan, hahah lebay.
akhirnya saya putuskan berhenti di Jogja untuk mnunggu pagi datang, setelah itu saya banyak ngobrol dengan bapa-bapa yang ada di depan saya, orang Jogja asli, dan saya waktu itu bertanya apakah dia lebi cocok Jogja dengan sistem kerajaan yang dipegang keraton atau harus sperti kota biasa, dia menjawab saya cocok dengan keadaan Jogja yang kemarin, dimana rakyat sejahtera dan kita taat loyal keraton,dan semua itu budaya yang harus kita pelihara. saya manggut-manggut mengerti tentang rakyat Jogja mengapa mereka memilih Sultan sebagai Gubernur tetap mereka.
jam 10 malem kita sampai di Lempuyangan, setelah itu kita shalat di mushala yang ada di Stasiun, kemudian sehabis itu kita meluncur ke malioboro dengan becak seharga Rp 12.000, setelah di malioboro jalanan lengang, karena kita datang ketika lapak mulai tutup satu persatu, akhirnya kita telusiri malioboro, untungnya waktu itu lagi ada Skatenan, akhirnya kita menghabiskan waktu selama 2 jam di Skaten sambil makan-makan, setelah itu kita diam di dekat istana negara yang juga jalan malioboro, sambil menunggu pagi.
Baru kali ini saya tahu Jogja ketika dini hari, sama saja ketika siang hari namun tak terlalu orang yang banyak berteriak, tak terlalu banyak kendaraan, sunyi tapi rame, kita duduk berdua dianaungi langit Jogja, dan pengamen-pengamen anak punk mulai silih berganti menyanyikan lagu cinta ke sana kemari dan kita menikmatinya, nice night.
jam 4 pagi kita beranjak menacri Mesjid, untuk menunaikan shalat subuh, sampai jam 5 kita berangkat menuju Stasiun Tugu, and Lets Go to SOLO!! yeah. .
kita berangkat menggunakan kereta pramek yang berangkat jam 06.30, dengan ongkos Rp 9.000 per orang, perjalanan pagi menuju Solo, 1 jam perjalan akhirnya kita sampai di Stasiun Purwosari.
Di sana saya tepar, ahaha. . akhirnya istirahat 1 jam, dan melanjutkan perjalan, tapi sebelumnya kita makan dulu nasi liwet solo, mengawali perjalanan dengan kuliner.
setelah kenyang kita melanjutkan perjalan, meneusiri jalan Slamet Riyadi sampe Gempor!
setelah itu kita ke mesjid agung Solo, untuk mandi, haha saya doang sii yang mandi, dia mah, males mandi!, setalh itu kita ke pasar klewer. hunting baju batik, sampe gempor banget, hoh!
setelah itu beranjak menuju kerato solo, inilah keanehan yang pertama terjadi, Keraton Solo ngga terlalu terurus, ngga tau kenapa, sayang banget, saya foto-foto di depanya saja, soalnya ngga bisa masuk ke dalemnya, dan ternyata di Solo pun sama seprti di Jogja, lagi ada Skatenan
disini kita juga ke Keraton, inilah keanehan pertama Solo yang saya temukan, keraton sperti tak di urus, entah kenapa. .
kita jalan-jalan lagi dan rehat sebnetar untuk minum dawet, haha, ,keliner kedua. .
setelah itu jalan lagi untuk makan soto Solo, kuliner ke tianya,ternyata soto solo leboh enak di makan di solonya, lebih ada rasanya, ,
setelah itu kita jalan-jalan menuju taman Sriwidari, inilah keanehan kedua, dikira saya taman Sriwidari adalah taman bunga indah dan gimana gitu, eh ternyata isinya tempat mainan anak-anak smua dan lebih mirip pasar malem, -_-
tapi di belakang taman Sriwidarni ada surga buat kita berdua yaitu toko duku yang berjejer sepanjang 2 km, wah. . kita di sana langsung melek dan langsung liat kesono kemari buku apa aja yang ada, wahahaha. .
ngga terasa waktu udah jam 3 sore, dan akhirnya kita jalan lagi, ke Museum Radya Pustaka Solo, dengan htm Rp 5.000 per orang,
setelah itu kita jalan lagi makan surabi dan bersiap menuju Stasiun Solo Jebres untuk pulang,
setelah itu kita pulang ke Purwokerto dengan kereta gaya baru malam dan ongkos nya Rp 31.000
dan sampai jam 12 malam, hari yang melelahkan. . hoh. . selamat jalan Solo.
Komentar