Saya dilamar oleh seorang lelaki pada Februari kemarin, memang betul tak ada kata-kata yang terlontar dari saya ketika saya ditanya apakah saya betul-betul ingin bersama dia, saya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu, dan saya sekarang mengerti apa arti tersenyum simpul seorang perempuan ketika pada saat prosesi lamaran, yang menandakan dia menerima ingin hidup bersama. Dulu ketika saya masih belum merasakan apa itu pacaran, saya sangat menentang tentang persepsi dimana tanda seorang perempuan menyetujui mau untuk dilamar adalah dengan tersenyum ketika ditanya, karena tidak setiap perempuan menerima lamaran, dan tidak setiap senyuman berati setuju, butuh ketegasan berupa perkataan yang menandakan dia betul betul menerima lelaki yang melamarnya, bagi saya dulu senyuman ketika di lamar bukan sebuah tanda tapi sebuah penghormatan pada lelaki yang melamar. Tetapi sekarang baru saya rasakan arti senyuman simpul itu. Bahwa ternyata memang tak ada kata yang setara d...
Jadi begini, selama 7 bulan yang lalu gue terlibat dengan sebuah project mengenai bahan pokok dan penting yang ada di Indonesia, mengulas mengenai semua faktor perdagangan dari bahan pokok tersebut, sebenarnya project tersebut belum rampung karena begitu banyak jumlah buku yang harus gue tulis dan begitu banyak pembahasan di dalamnya. Lebih jauh dari pada itu, gue menjadi tersadar akan 1 hal, yaitu ketahanan pangan negara itu sangat penting ternyata. G ue pernah searching-searching mengenai ketahanan nasional, karena gue merasa sangat penasaran, seberapa perhatian pemerintah mengenai ketahanan pangan ini, ternyata selama ini ketahanan nasional di dalamnya hanya terdapat ketahanan keamanan, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, politik dan ideologi. Entah mengapa gue juga ga tau, apakah ketahanan pangan masuknya dalam ketahanan ekonomi atau sosial atau mungkin yang lainnya. Tapi yang paling penting adalah ketahanan pangan untuk di Indonesia sekar...
Mengintip kata backpacking dan travelling yang selama ini saya ulak ulik dan mencari tahu intinya, karena saya sangat terobsesi dengan kegiatan yang bernama travelling dan backpacking. . Kemarin saya habis baca buku the journey, yang isinya tentang perjalanan 12 pengarang buku yang diterbitin di gagasmedia, seperti aditya mulya, raditya dika, ferdiriva hamzah, dll. Dalam buku ini ada 12 cerita, tentang pengalaman, ulasan dan beberapa pesan moral ketika kita sedang dalam keadaan travelling. Ada beberapa cerita yang cukup menarik dan beberapa kali saya fikir ceritanya seperti membuka fikiran saya tentang persepsi saya mengenai travelling dan backpacking. Saya sekarang mempunyai persepsi antara backpacking dan travelling adalah hal yang beda satu sama lain, dan satu hal lagi saya sadar akan travelling dan backpacking bahwa kedua hal tersebut lebih baik dijadikan hobby / pasion namun bukan dijadikan sebuah profesi. Saya sadar bahwa travelling ...
Komentar